Pada hari Rabu (01/02/23), STIKI kembali mengadakan turnamen basket antar tingkat provinsi Jawa Timur, STIKI Basketball League (SBL). Pada tahun ini, SBL yang tiap tahun selalu diselenggarakan dan mendapat banyak antusias, sudah memasuki seri ke-12. Turnamen ini berlangsung di Sport Hall STIKI Malang.

Kompetisi SBL kali ini diikuti oleh tingkat SMA sederajat di provinsi Jawa Timur. Tercatat total tim yang ikut serta dalam kompetisi ini 56 tim, dengan rincian 32 tim putra dan 24 tim putri, dengan sebaran peserta yang mengikuti SBL tahun ini dari kota Malang, Pasuruan, Mojokerto, Batu, Probolinggo, Jember, Blitar, dan Kediri. Selain memperebutkan hadiah total belasan juta rupiah, kompetisi ini memiliki manfaat, yaitu mendapatkan wadah untuk mengenal siswa dari sekolah lain dan juga bertanding secara sportif.

Pada hari Kamis (16/02/23), SMA Islam Malang juga berpartisipasi dalam memeriahkan kompetisi SBL kali ini. Tim basket SMA Islam yang turun ke lapangan yaitu Gede, Riza, Wahyu, Raka, Rayhan, Marschall, Varel, Adrian, Dicky, Davian, Hafez, dan Calvin.

Menurut Raka selaku kapten tim basket SMA Islam Malang, “Buat pertandingan STIKI kali ini, tim kita udah latihan dari jauh-jauh hari, kira-kira dua sampai tiga bulan sebelumnya. Tapi sebelum itu, semua udah dimatengin teknik sama coach selama satu sampai dua tahun. Dan coach juga minta untuk kejar apa yang dirasa masih kurang.”

Raka juga menambahkan, “Untuk kendala selama latihan sih, lebih ke paling capeknya yang lain, soalnya juga kan kita masih sambil sekolah, terus pas cidera waktu latihan. Jadi intinya, kendala selama latihan bisa dibilang ada dimotivasi anak-anak sih.”

Pada babak penyisihan, SMA Islam Malang harus dihadapkan dengan lawan asal Pasuruan yaitu SMAN 2 Pasuruan. Pada awal pertandingan, point dari kedua tim saling kejar-kejaran. Hingga pada akhir pertandingan, SMA Islam Malang harus gugur untuk ke babak selanjutnya dengan perolehan skor yaitu 20-28.

Ketua kapten tim basket SMAI ini juga mengungkapkan, “Harapan untuk adik-adik dibawah saya, saya harap kalian semua kedepannya bisa lebih baik dari ini, ikutin prosesnya, juga jangan pantang menyerah, jangan takut sama siapa lawan kita, kita hadepin dulu tapi juga jangan meremehkan lawan. Semoga kedepannya tim basket kami, bisa lebih membannggakan nama sekolah.”

Walau begitu, tim basket SMA Islam Malang dapat menerima kekalahan dengan baik, bahkan diakhir pertandingan, terlihat kedua tim saling berjabat tangan dan memeluk satu sama lain. Permainan yang berlangsung kurang lebih selama satu jam itu, dihiasi oleh sorakan dari supporter SMA Islam Malang. Supporter SMAI juga menjadi salah satu yang memeriahkan pertandingan pada hari Kamis kemarin.